Laporan Student Mobility Ke UIN Syekh Nurdjati Cirebon
Sebagai bentuk implementasi dari membangun jaringan dan terus belajar, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya mengamanahkan mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam angkatan 22 dan 23 untuk melakukan Student Mobility di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan di dampingi oleh Bapak Riswinarno, SS, MM pada senin 10 Desember 2024 hingga jumat 13 desember 2024.
Hari pertama kami berkunjung ke situs sejarah; Keraton Kasepuhan, Masjid Sang Cipta Rasa, Museum Cakrabuwana (Kabupaten Cirebon), Taman Sunyaragi, Masjid Merah Panjunan dan kami mencicipi kuliner khas Crirebon, nasi jamblang. Kunjungan ini sangat membuka wawasan kami, bahwa Cirebon sangat kaya akan akulturasi budaya antara Tionghoa, Arab dan Hindu-Buddha, seperti yang dijelaskan oleh Dr.Tendi, M.Hum (ahli ke-Cirebonan). Bahwa sangat masuk akal Cirebon sebagai daerah pesisir menjadi tempat persinggahan para pedagang dan mereka menikah dengan penduduk setempat (sekitar abad ke-15) Terdapat pengaruh agama, adat, budaya dan warna kulit yang dibawa dari luar, kurang lebih sama dengan kondisi saat ini.
Terdapat satu hal yang penulis soroti ketika mengunjungi Masjid Sang Cipta Rasa (dibangun 1498 M), pintu masuk ke dalam ruang masjidnya setinggi 1 meter sehingga pengunjung harus menunduk, memiliki makna yang sangat dalam yakni, dalam hidup kita harus membumi; merendahkan hati walaupun ilmu kita setinggi langit, sebab di atas langit masih ada langit. Hal ini sesuai dengan ayat dalam Al-Quran “wa fauqa kulli dzi ilmin ‘aliim” satu pesan moral yang ingin disampaikan oleh Sultan Syarif Hidyatullah (w. 1568 M).
Kami mengikuti kuliah di hari kedua, yang diampu oleh Dr. Anwar Sanusi, ahli ilmu alat dan Dr. Gumilar Irfanullah, M. Si, bidang Sejarah Islam Masa Klasik dan menariknya sumber primer yang dikaji adalah dari kitab klasik pada masa awal pemerintahan Islam seperti karya, Ibn Kutaybah yang mungkin jarang dikaji di instansi lain, kitabnya berjudul ‘Al-Imamah Wa Al-Siyasah’ dan penulis lain seperti Al-Maqrizi dan Ath-Thabari. Kemudian dilanjut dengan Dr. Tendi M.Hum- ahli ke-Cirebonan. Inilah perbedaan UIN Cirebon dengan yang lain, satu-satunya instansi di bawah Kemenag RI yang menyelenggarakan pembelajaran daring, beberapa mata kuliah dapat dilaksanakan secara PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang pesertanya dari Malaysia serta pihak UIN Syekh Nurjati mengajak kerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga dalam International Program yang sudah terjalin dengan Universitas Malaya Malaysia. .
Hari ketiga, kami bincang podcast dengan HMJ-SPI UINSSC terkait program kerja yang telah kami selesaikan dalam satu periode, dan diskusi dengan Aah Syarafah, selaku kajur SPI UINSSC, Kemudian kami berkunjung ke keraton Kanoman dan berjumpa dengan UNTIRTA, Banten. Di sana kami mengikuti kuliah umum yang disampaikan Dr. H. Farihin, M.Pd di Pendapa Jinem (ruang tunggu) Keraton Kanoman berlanjut dialog antar tiga HMJ tersebut. Keesokan harinya kami didampingi Bapak Iman Hermanto dan Ibu Laeli Wijaya, alumnus SKI UIN Sunan Kalijaga guna bersiap pulang ke Yogyakarta melalui stasiun Prujakan.