Student Mobility Prodi SKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta-SPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Pada tanggal 9–13 Desember, Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Student Mobility ke Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Syekh Nurjati Cirebon. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan akademik, mempererat kerja sama antarkampus, dan memperdalam pemahaman tentang sejarah dan kebudayaan Islam di wilayah Cirebon.

Kegiatan dimulai dengan pengarahan dan pelepasan mahasiswa oleh Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (Prof. Dr. Nurdin, S.Ag., S.S., M.A.) pada pagi hari. Keberangkatan rombongan dari stasiun Tugu Yogyakarta menuju Cirebon menggunakan kereta api Senja Utama pukul 17.30 WIB. Delegasi sampai di Cirebon pukul 22.15 dan langsung menuju hotel Verse untuk beristirahat.

Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke beberapa lokasi bersejarah yang menjadi ikon kebudayaan Islam di kota ini. Destinasi pertama adalah Keraton Kasepuhan sebuah situs bersejarah yang menjadi saksi kejayaan Kesultanan Cirebon. Kegiatan ini juga didampingi salah satu alumni Prodi SKI UIN Sunan Kalijaga yang bekerja di Dinas Pendidikan Cirebon, Laeli Wijaya, S. Hum., M. Pd. Peserta mendapatkan penjelasan langsung dari pemandu (Mas Faisal) mengenai sejarah, arsitektur dan artefak keraton.

Kemudian, peserta melanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa, salah satu masjid tertua di Cirebon dengan nilai sejarah yang tinggi sekaligus salat dhuhur. Tujuan selanjutnya adalah taman atau pesanggrahan di Cirebon disebut Taman Goa Sunyaragi. Letaknya masih di Kawasan kota Cirebon. Dalam kunjungan ini diperoleh banyak informasi atau pengetahuan perihal konsep leisure and tourism pada jaman dahulu di Cirebon.

Kegiatan selanjutnya adalah kunjungan ke Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon. Setibanya di sana, rombongan disambut oleh Kepala Bagian, Kepala Seksi Budaya, serta beberapa staf. Pertemuan ini diisi dengan diskusi mengenai informasi terkait Warisan Budaya Benda (WBB) dan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang dimiliki oleh Cirebon, termasuk bagaimana pengelolaannya.

Setelah sesi dialog, peserta melanjutkan kunjungan ke Museum Kesenian Kabupaten Cirebon. Museum ini menyimpan beragam koleksi seni, mulai dari Seni Tari, Seni Kaligrafi dan Sastra, Seni Batik, Seni Musik, Seni Tatah Sungging, hingga Seni Alat/Senjata, serta banyak cabang seni lainnya.

Sebelum menutup kegiatan, peseta diajak mengunjungi salah satu warisan budaya tak benda khas Cirebon, yaitu nasi jamblang. Hidangan ini terdiri dari nasi yang dibungkus daun jati dan disajikan bersama berbagai pilihan lauk pauk. Lauk yang tersedia meliputi sambal goreng, tahu sayur, paru, daging, perkedel, semur hati, sate kentang, telur dadar, semur ikan, telur goreng, ikan asin, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Kunjungan ini sekaligus menjadi kesempatan untuk menikmati makan malam khas kuliner Cirebon.

Sebelum kembali ke penginapan, karena lokasi kuliner tersebut terletak di ujung gang menuju Masjid Panjunan, yang juga dikenal sebagai Masjid Merah, yang berada di kawasan permukiman masyarakat Arab. Tim kemudian melanjutkan dengan mengunjungi masjid tersebut. Selain mengeksplorasi area masjid, tim juga sempat melakukan wawancara singkat dengan pengelola masjid. Setelah itu, tim kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Pada hari ketiga, Rabu, 11 Desember 2024, peserta berangkat dari penginapan menuju Gedung Siber lantai 4 di UIN Syeh Nurjati untuk melanjutkan agenda berikutnya. Kegiatan pertama adalah upacara penyambutan delegasi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Syeh Nurjati Cirebon. Acara ini dihadiri oleh Dekan FUA, Dr. Anwar Sanusi, M.Ag., serta Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) FUA, Aah Syafaah, S.Ag., M.Pd. Selain itu, turut hadir Majelis Guru Besar seperti Prof. H. Didin Nurul Rosidin, MA, Ph.D., serta dosen-dosen Jurusan SPI, termasuk Dr. Zaenal Masduqi, MA, M.Ag., Hasbiyallah, M.Si., Dr. Tendi, S.Pd., M.Hum., Dr. Gumilar Irfanullah, M.Si., Aditia Muara Padiatra, M.Hum., dan Dr. Anwar Nuris, bersama beberapa dosen lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa, serta mahasiswa angkatan 2023 dan 2024, ditambah dengan sejumlah pejabat dan pengurus Gedung Siber.

Pasca acara seremonial penerimaan kegiatan, langsung dilanjutkan dengan perkuliahan. Mata kuliah pertama yang diikuti yaitu Sejarah Indonesia Pasca Kolonial yang diampu oleh Dr. Zainal Masduqi. Penulis tertarik terhadap mata kuliah ini karena di prodi SKI UIN Sunan Kalijaga tidak ada. Pada jam mata kuliah ini penulis juga bertanya mengenai analisis relevansi kepeminpinan Presiden Prabowo karena materi mata kuliah tersebut membahas tentang kepemimpinan Prabowo. Setelah mata kuliah Sejarah Indonesia Pasca Kolonial dilanjutkan mata kuliah Kajian Naskah Kuno (At Thurats) yang disampaikan oleh Dr. Gumilar Irfanullah, M. Si., menyoroti banyaknya materi sejarah yang belum terungkap melalui penelitian terhadap naskah-naskah kuno. Hal ini disebabkan oleh dominasi penggunaan sumber sekunder dalam penulisan sejarah Islam. Setelah mata kuliah dialnjutkan istirahat makan dan salat dhuhur

Setelah salat, dilanjutkan oleh Dr. Anwar Nuris yang menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya platform yang menyajikan konten sejarah namun seringkali tidak dikelola oleh para ahli di bidang tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya informasi yang tidak sesuai dengan kaidah dan metode penulisan sejarah, bahkan terkadang masih terpengaruh oleh mitos. Berangkat dari keprihatinan ini, muncul inisiatif untuk mengurangi kebisingan informasi tersebut dengan menghadirkan konten audio di platform Spotify, melalui program bernama The Narrator. Program ini menyajikan konten sejarah yang dikemas dengan menarik sesuai kaidah penelitian sejarah, serta melibatkan mahasiswa sebagai tim kreatifnya.

Setelah istirahat, mahasiswa mengikuti perkuliahan Naskah-naskah Kacirebonan bersama Dr. Tendi, S.Pd., M. Hum. Berbarengan dengan perkuliahan ini Dosen Pendamping, Riswinarno, SS, MM, diminta memberikan kuliah umum tentang Objek Arkeologis Islam di Kawasan Cirebon.Selesai rangkaian kegiatan pada hari itu, peserta kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Pada hari keempat, kegiatan lebih ke kegiatan mahasiswa. Kegiatan dimulai dengan Podcast pada pukul 08.00 di gedung Siber baru lantai 6. Sebelum melakukan podcast peserta diajak berkeliling sekitar gedung oleh petugas yang mengawas di gedung siber. Petugas menjelaskan berbagai ruagan di gedung seperti Studio Podcast, Studio animasi, ruang kuliah siber dan lain-lain. Petugas juga menjelaskan spesifikasi PC editing sudah menggunakan Processor Intel i7 generasi ke-13 dan VGA RTX 3050 yang sudah sangat mumpuni untuk keperluan editing, design, dan rendering dan lain-lain.

Dalam kegiatan podcast penulis diperlihatkan peralatan yang sangat proper untuk kegiatan podcast. Peralatan yang tersedia diantaranya 3 kamera resolusi 4k, 1 PC editing, 1 mixer, 2 microphone, 1 monitor besar untuk background dan peralatan yang lain. Tema podcast pada kesempatan tersebut adalah sharing tentang kegiatan antar kampus, program studi, dan mahasiswa himpunan.

Setelah rekaman podcast, kami para peserta berangkat ke keraton Kanoman yang menjadi salah satu situs penting di Cirebon selain keraton Kasepuhan. Setibanya kami di keraton Kanoman kami bergabung dengan mahasiswa dari sebagian HMJ SPI yang sudah di lokasi dan mahasiswa prodi Sosiologi Agama-agama dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Diskusi pertama membahas sejarah Keraton Kanoman dan budaya Cirebon secara keseluruhan, dipandu oleh Kang Farihin Niskala S. Hum., seorang Pustakawan Wangsakerta di Kesultanan Kanoman sekaligus alumni UIN Siber Syeikh Nurjati Cirebon. Selain itu, kami juga mengadakan dialog antar mahasiswa dari berbagai universitas, seperti SKI UIN Sunan Kalijaga, SPI UIN Syeikh Nurjati, dan Sosiologi Agama-agama Untirta, untuk bertukar pandangan mengenai peran Keraton Kanoman dalam sejarah Cirebon serta tantangan dalam melestarikan budaya lokal.Setelah kegiatan selesai, kami para peserta kembali ke hotel untuk beristirahat.

Pada hari terakhir, peserta mempersiapkan diri untuk kembali ke Yogyakarta. Keberangkatan kereta terjadwal pada pukul 09.59 WIB. Delegasi tiba kembali di Yogyakarta sekitar pukul 14.30.